Tangerang – Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai sistem haji fast track sangat menguntungkan bagi jemaah asal Indonesia.
Hal itu disampaikan Kalla saat melepas Kelompok Terbang (Kloter) 1 jemaah haji dari embarkasi Jakarta yang menggunakam sistem fast track.
“Ini suatu perubahan yang sangat besar di mana jemaah tidak perlu lagi menunggu lama di bandara di Saudi dan juga airport di Jakarta. Ini semuanya lancar dan itu menghemat waktu dan tenaga dari para jemaah untuk beribadah,” ujar Kalla saat melepas para jemaah di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (7/7/2019).
Kalla mengatakan program haji fast track bisa terwujud dengan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.
Ia menambahkan, program haji fast track juga bisa diimplementasikan karena adanya pemangkasan birokrasi dalam proses verifikasi dokumen keimigrasian.
“Ya program yang semuanya sesuai dengan teknologi mutakhir saat ini sehingga tidak perlu lagi birokrasi yang panjang dan juga proses yang panjang,” lanjut Kalla.
Tentu saya ingin berterima kasih seperti yang disampaikan tadi bahwa dalam pelayanan haji, pemerintah Saudi dan Raja Salman sebagai khadimul haramain (penjaga dua kota suci) pelayanannya sangat baik,” lanjut Wapres.
Haji fast track merupakan sistem yang mempercepat proses verifikasi dokumen keimigrasian jemaah haji asal Indonesia. Melalui sistem ini, jemaah haji Indonesia tak perlu lagi mengantre lama untuk mengikuti proses verifikasi dokumen keimigrasian setibanya di Arab Saudi.
Sebabnya, dokumen mereka sebelumnya telah diverifikasi sebelum berangkat. Proses verifikasi dokumen dilakukan oleh petugas imigrasi Arab Saudi yang didatangkan ke Indonesia.
Saat ini, dari 13 embarkasi haji di Indonesia, baru Jakarta yang menerapkan sistem fast track, yakni pada musim haji 2018 dan 2019. Total jemaah haji yang berangkat dari embarkasi Jakarta sebanyak 19.650.
Sumber : Kompas.com
Terkait