PT JARR Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

0
338
Batulicin – PT Jhonlin Agro Raya (JARR) Tbk resmi melaksanakan Pencatatan dan Perdagangan Perdana Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Emiten dengan kode saham JARR ini menjadi perusahaan tercatat ke – 33 pada tahun 2022 dan Perusahaan tercatat ke 799 di BEI.
Masa Penawaran Umum Perdana Saham (Offering Period) pada tanggal 29 Juli – 2 Agustus 2022, meraih dana sebanyak Rp366,8 miliar dengan melepas 1,22 miliar lebih saham yang merupakan 15,29 % dari modal disetor dan ditempatkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp300,- per saham.
“Hari ini, Perseroan melakukan Pencatatan dan Perdagangan Perdana Saham (Listing) di Bursa Efek Indonesia,” terang Zafrinal Lubis,Direktur Utama JARR, Kamis (3/8/22).
Menurut Zafrinal,pencatatan saham ini merupakan realisasi dari komitmen manajemen untuk Go Public melalui mekanisme perdagangan di Bursa Efek Indonesia.
“Mulai saat ini;PT Jhonlin Agro Raya Tbk resmi menjadi perusahaan publik,” tambahnya.
Ia menambahkan,dana hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar 21% (dua puluh satu persen) untuk pembayaran sebagian biaya pembangunan Pabrik Kelapa Sawit dan sekitar 79% (tujuh puluh sembilan persen) akan digunakan untuk modal kerja.
Dalam aksi korporasi ini emiten menunjuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek yakni PT Investindo Nusantara Sekuritas serta 3 Penjamin Emisi Efek yaitu PT Panca Global Sekuritas, PT Binaartha Sekuritas dan PT Lotus Andalan Sekuritas.
Menurut Anshy ML Mawuntu, Direktur Investment Banking PT Investindo Nusantara Sekuritas, pada masa Penawaran Umum yang menggunakan sistem penawaran elektronik ini, tercatat sebanyak hampir oversubscribed sebesar 58x dan kelebihan permintaan sebanyak hampir 7x dari total saham yang ditawarkan.
Direktur Keuangan JARR – Temmy Iskandar menjelaskan bahwa fundamental Perseroan sangat baik, Perseroan membukukan penjualan pada periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 sebesar 1.303 miliar, naik 12433% dibandingkan penjualan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021, peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan volume penjualan FAME.
Seiring beroperasinya pabrik biodiesel Perseroan pada September 2021 serta produk baru PFAD, RBDPO, Glycerin dan Fatty Mater.
Dengan pencapaian positif itu Perseroan berencana membagikan deviden setelah IPO dengan besaran deviden sebanyak-banyaknya 15 % dari laba bersih tahun buku 2023 dan dibayarkan pada tahun 2024, untuk 50-100 miliar dan sebanyak-banyaknya 20 % untuk diatas 100 miliar.
Selanjutnya 27 ribu pemesanan saham JARR dengan jumlah 2,4 T. dari total pemesanan saham yang masuk. sejumlah lebih dari 7 miliar saham merupakan permintaan yang berasal dari pooling allotment,sehingga terjadi Pada tanggal 31 Maret 2022, total aset Perseroan sebesar 3.321 miliar dengan total liabilitas sebesar 2.487 miliar dan total ekuitas sebesar 834 miliar.
PT Jhonlin Agro Raya Tbk merupakan Perseroan didirikan pada tahun 2014, berdasarkan data Prospektus, komposisi pemegang saham Perseroan setelah IPO adalah PT Eshan Agro Sentosa (84,64%), PT Sinar Bintang Mulia (0,08%) dan Masyarakat 15,29%.
Kegiatan usaha utama Perseroan adalah perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit terpadu. Perseroan memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 17.020 Ha dengan izin Hak Guna Usaha (HGU) di Kotabaru dan Tanah Bumbu.
Perseroan memiliki Pabrik Refinery dan Pabrik Biodisel dengan kapasitas 1500 TPD. Saat ini Perseroan sedang melakukan tahap penyelesaian pembangunan Pabrik Minyak Goreng dengan kapasitas 250 TPD yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022, dan proses persiapan dan pematangan lahan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit dengan kapasitas 60 TPH.
Produk yang dihasilkan saat ini adalah FAME sebagai bahan campuran biodiesel dan PFAD, RBDPO, Glycerin, Fatty Mater yang merupakan bahan baku industri makanan dan oleo kimia, bahan baku consumer goods yang dikonsumsi masyarakat sebagai bagian dari kebutuhan sehari-hari.
Kegiatan usaha Perseroan menjadi hilirisasi usaha yang terintegrasi dan terpadu.
Perseroan memiliki komitmen menjalankan usaha secara optimal dan berkelanjutan sehingga dapat berpartisipasi dalam program B30 yang ditetapkan Pemerintah untuk penghematan devisa negara dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. (Rel).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here