Batulicin,wartatanbu.co.id – PT Borneo Indobara (BIB) berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengembangkan desa kreatif di desa binaan perusahaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Dalam rangka melakukan evaluasi perkembangan desa kreatif di Tanah Bumbu,Kemenparekref bersama Kemenkeu dan Bappenas mengunjungi Desa Mustika di Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu, Rabu (14/7/22).
Kunjungan tersebut sekaligus bertemu dengan pelaku-pelaku UMKM yang memiliki produk-produk unggulan.
Pengembangan desa kreatif sendiri tertuang dalam Keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif nomor: KM/107/KD.03/2021 tentang Panduan Pengembangan Desa Kreatif.
Senior Manager CSR PT Borneo Indobara,Dindin Makinudin mengatakan, salah satu Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT BIB melalui pemberdayaan ekonomi kreatif desa mewujudkan desa mandiri dilingkar operasional perusahaan.
“Tahun 2022 ini sedang di lakukan evaluasi. Harapan kita dari hasil evaluasi ini nantinya akan keluar program penyertaan dari kementerian apakah itu dukungan infrastruktur atau fasilitas untuk mendukung desa kreatif,” beber Dindin.
Dindin menyebutkan,di Tanah Bumbu ada dua desa kreatif nasional percontohan yakni Desa Mustika dan Desa Sumber baru Kecamatan Angsana.
Kedua desa ini dinilai sudah mampu memanfaatkan potensi Sumber daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai daya dukung untuk pembangunan desanya sendiri.
“Desa Mustika saat ini masuk kategori desa mandiri artinya desa ini sudah mampu mengelola sumber daya yang mereka miliki untuk kemajuan ekonomi daerah,” terang Dindin.
Beberapa kegiatan ekonomi kreatif di Desa Mustika diantaranya pemanfaatan lahan tidur untuk usaha perikanan, pertanian dan UMKM sebagai sumber ekonomi masyarakat.
Selain itu produk makanan kuliner khas didesa ini sudah dikemas melalui home industri.
“Desa Mustika punya satu produk andalan kuliner yakni mie ayam daun kelor. Ini akan kita kembangkan lagi kita branding dan akan kita patenkan dan akan kita spt mie instan
Insya Allah dalam waktu dekat saat ini akan kita siapkan teknologinya,” tandasnya.
Selain itu ada juga pengolahan limbah sawit yang diolah menjadi pupuk organik dan kompos.
“Indikatornya desa kreatif adalah desa yang mampu mengolah sesuatu yang sebelumnya masalah menjadi bermanfaat dan memberikan nilai tambah yang lebih banyak,”tambah Dindin.
Dindin mengungkapkan,rangkaian program desa kreatif nasional yang dicanangkan tahun lalu, Desa Mustika meraih peringkat 1 dari 1000 desa pencontohan desa kreatif nasional.
Terpilihnya desa Mustika dan Sumber Baru sebagai percontohan desa kreatif nasional tahun lalu menjadi bagian pembinaan desa kreatif di Tanah Bumbu khususnya di ring 1 perusahaan.
Pembinaan PT BIB melaui Program Pemberdayaan Masyarakat khususnya bidang ekonomi seperti home industri, perikanan pertanian dan usaha lainnya yang akan menjadi sumber perekonomian desa.
Desa Mustika dan Sumber baru merupakan desa kreatif yang telah dipresentasikan Borneo Indobara kepada Kemenparkeraf bersaing dengan 35 perusahaan nasional.
“Alhamdulillah kami peringkat 1 dan 2 desa percontohan dari 1000 desa kreatif,” imbuhnya.
PT Borneo Indobara lanjut Dindin berkomitmen memberikan pembinaan desa dilingkar tambang perusahaan menjadi desa maju dan mandiri.
Program ini tambah Dindin,merupakan bentuk dukungan perusahaan mewujudkan desa mandiri, dimana desa telah mampu menyiapkan daya dukung sendiri mulai menyiapkan bahan baku sendiri,mengolah hingga memasarkan produk ekonomi desa sehingga tanpa dukungan sumber daya lainnya desa ini mampu bertahan. (Wtol).
Terkait