Pedagang Siring Pagatan Kecipratan Berkah Pembangunan Masjid Apung

0
1045
Pembangunan Masjid Apung Ziyadatul Abrar di Siring Pantai Pagatan Tanah Bumbu. (Foto : Alam/wtol)
Batulicin,Wartatanbu.co.id – Pembangunan masjid apung Ziyadatul Abrar di Siring Pantai Pagatan Tanah Bumbu saat ini telah memasuki tahap penyelesaian konstruksi struktur bawah dan pemecah ombak.
Proses pengerjaannya sendiri telah berlangsung selama 3 bulan sejak diresmikan pembangunannya oleh Bupati Tanah Bumbu, H.M Zairullah Azhar beberapa bulan lalu.
Selanjutnya,tahap pengerjaan struktur pembangunan lantai akan dilanjutkan pada periode 2022.
Selama proses pembangunan masjid,puluhan pekerja kontruksi yang setiap hari beraktivitas diarea masjid ini telah memberikan berkah tersendiri bagi sejumlah pedagang yang berjualan sepanjang kawasan siring pantai Pagatan.
M.Zakaria, pemilik warung pentol 3R yang sehari hari berdagang makanan dan minuman di siring pantai Pagatan mengaku merasakan hal itu sejak dimulainya pembangunan masjid ini.
“Kalau jumlah pekerja disini ada kurang lebih 30 orang. Ya,alhamdulillah mereka juga sering minum kopi disini,jajan pentol sambil istirahat,”ungkap Zakaria, Senin (13/12/21).
Berkah rezeki tersebut juga dirasakan sejumlah pedagang lainnya. Mereka berharap setelah masjid ini rampung, pengunjung akan lebih banyak dan semakin menambah laris dagangan mereka.
Masjid Apung dengan Konsep Religi, Pendidikan dan Ekonomi
Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid juga bisa menjadi sentra ekonomi masyarkat yang akan memberikan peluang usaha bagi masyarakat.
Masjid apung yang masih dalam tahap pembangunan ini diharapkan akan mampu menjadi pusat kegiatan keagamaan, destinasi wisata religi,sekaligus juga memberikan nilai tambah melalui kegiatan ekonomi warga sekitar.
“Bagaimana masjid ini nantinya hadir, tidak saja sebagai tempat ibadah, namun juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi warga sekitar,”terang Dindin Makinudin, Senior Manager CSR PT Borneo Indo Bara, Senin (13/12/21).
Untuk mewujudkan hal itu,Dindin mengatakan perusahaan akan mendukung terwujudnya konsep tersebut. Dirinya juga berharap sinergitas semua pihak untuk mewujudkan masjid sebagai basis pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Ya kedepan,saatnya kita menggiatkan inovasi dan kolaborasi menjadikan masjid sebagai sentra ekonomi masyarakat yang akan membuka luas peluang usaha,” tandasnya.
Untuk itu lanjut Dindin, dukungan Pemerintah daerah bersama sama stakeholder diharapkan dapat berperan besar dalam memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM dengan konsep pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis masjid.
“Beberapa produk produk UMKM di daerah ini juga akan semakin dikenal wisatawan luar. Tidak saja produk kuliner khas seperti amplang,jajanan pentol ikan,namun juga ekonomi kreatif kain tenun khas pagatan dan lainnya juga akan tumbuh,”pungkasnya.
Masjid Ziyadatul Abrar merupakan masjid terapung pertama di Tanah Bumbu yang pembangunannya diinisiasi oleh PT Borneo Indo Bara (BIB) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
PT Borneo Indo Bara dan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu telah menetapkan lokasi pembangunan masjid ini yakni tepat berada disisi jalan atau sekitar 100 meter dari bibir pantai (siring) Pagatan yang merupakan jalan raya provinsi,penghubung kota Batulicin-Banjarmasin.
Perusahaan optimis, seiring rampungnya pembangunan masjid terapung ini nantinya akan menjadi tempat kegiatan ibadah, pendidikan anak anak belajar membaca dan mengaji Al-Qur’an.
Disisi lain, selain akan menjadi identitas baru kota Pagatan dan destinasi ikonik di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, kehadiran masjid terapung ini akan memberikan nilai tambah bagi kegiatan ekonomi warga sekitar.
Kota Pagatan sendiri dikenal sebagai kota pendidikan dan budaya.
Sehingga kehadiran Masjid Apung Pagatan, sebagai daya tarik wisata dengan menggabungkan antara religi,pendidikan dan ekonomi.
” Tentu ini sejalan dengan Visi dan misi Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu yakni mewujudkan Tanah Bumbu sebagai Serambi Madinah,” tambahnya
Kota Madinah Al Munawwarah merupakan kota religi, juga kota peradaban dan budaya serta kota perdagangan. (Wtol)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here