Batulicin – Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Forum Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak-Panti Sosial Asuhan Anak (LKSA-PPSA) di Tanah Bumbu resmi dibuka, Sabtu (12/3/22) di Gedung Mahligai Bersujud.
Sejumlah agenda penting akan dibahas dalam rapimnas yang dihadiri pengasuh panti asuhan se-Indonesia ini yang berlangsung 11-14 Maret 2022.
Diantaranya revisi AD/ART,persiapan Musyawarah Nasional (Munas) 2022 serta penyampaian rekomendasi hasil Rapimnas II ini.
Salah satu usulan yang disampaikan datang dari Pengasuh Istana Anak Yatim Tanah Bumbu,Abah HM Zairullah Azhar.
Ayah dari anak yatim Tanah Bumbu ini dalam sambutannya saat pembukaan Rapimnas II tersebut menyampaikan tiga usulan terkait kelanjutan anak yatim.
“Mendahului rapimnas usulan saya,nanti akan disampaikan lagi dalam forum resmi Rapimnas ini, pertama terkait kaderisasi anak yatim. Mereka harus kita kader menjadi penerus masa depan yang akan memiliki peran peran strategis di masyarakat,”kata ayah dari ribuan anak yatim ini.
Selanjutnya lanjut Zairullah, terkait usulan penggunaan kata panti asuhan, dirinya mengusulkan agar istilah panti asuhan bisa diganti dengan kata yang lebih memberi kesan ketinggian harkat dan martabat anak anak yatim.
“Kalau nama panti asuhan kita usulkan jadi gedung, istana atau apa saja, saya kira ini juga salah satu cara mengangkat harkat martabat anak anak yatim kita,” imbuhnya.
Bupati Tanah Bumbu ini juga menyampaikan usulan terkait kelangsungan pendidikan anak anak yatim.
Menurut Founding father Tanah Bumbu ini, pendidikan menjadi salah satu satu cara mengangkat dan memuliakan anak yatim.
“Di Istana Anak Yatim Tanah Bumbu,lembaga pendidikan sudah kita siapkan, mulai SD sampai SLTA hingga perguruan Tinggi,”ujarnya.
Dirinya juga siap meberikan kemudahan jika ada anak anak yatim dari luar Tanah Bumbu yang akan melanjutkan pendidikan perguram tinggi di Kalsel.
“Intinya mereka harus kuliah,ya insya Allah saya siap,kalau sekira 100 orang insya Allah saya siap memfasilitasi mereka,”
Mengakhiri sambutannya, abah Zairullah kembali mengajak mengenang sejarah Gedung Mahligai Bersujud tempat berlangsungnya Rapimnas II Forum LKSA-PSAA ini.
“Digedung ini, pernah menjadi tempat bersejarah yakni tempat pertemuan seluruh gubernur dan bupati se Indonesia. Tetapi hari ini lebih dahsyat lagi, tempat ini menjadi tempat pertemuan membahas kelangsungan dan bagaimana mengangkat harkat martabat anak anak yatim kita,”tutupnya. (Wtol).
Terkait